Kisah Dewa

Kisah Dewa

Apollo, salah satu dewa paling terkenal dalam mitologi Yunani, adalah dewa yang melambangkan cahaya, musik, ramalan, dan seni. Dikenal karena ketampanan dan kecerdasannya, Apollo memiliki banyak cerita menarik yang melibatkan berbagai aspek kehidupannya sebagai dewa dan interaksi dengan manusia serta makhluk mitologi lainnya. Artikel ini akan membahas beberapa kisah penting dalam kehidupan Apollo, mulai dari kompetisi musik hingga hubungan romantisnya yang tragis.

SPORTPEDIA: Diego Maradona, Kisah “Dewa Bola” dari Argentina

Jumat, 16 Juni 2023 - 10:22 WIB

Jakarta, WISATA- Diego Maradona adalah salah satu ikon terbesar dalam sejarah sepak bola. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kisah hidupnya yang luar biasa, prestasi di lapangan, dan warisan yang abadi dalam dunia sepak bola. Maradona tidak hanya dihormati sebagai pemain yang brilian, tetapi juga sebagai sosok yang penuh kontroversi dan daya tarik yang tak terbantahkan.

Masa Muda dan Debut Karier Diego Armando Maradona lahir pada 30 Oktober 1960 di Villa Fiorito, pinggiran kota Buenos Aires, Argentina. Dari usia dini, Maradona menunjukkan bakat sepak bola yang luar biasa. Pada usia 16 tahun, dia membuat debutnya di klub Boca Juniors di Argentina sebelum akhirnya pindah ke Barcelona di Spanyol pada tahun 1982.

Kejayaan di Klub dan Timnas Argentina Puncak karier Maradona datang pada Piala Dunia FIFA 1986 di Meksiko. Dia memimpin timnas Argentina menuju gelar juara dengan penampilan yang luar biasa. Salah satu momen paling ikonik dalam sejarah sepak bola terjadi saat Maradona mencetak gol "Tangan Tuhan" dan "Gol Abadi" dalam pertandingan perempat final melawan Inggris. Gol-gol tersebut menjadi simbol kehebatan dan kreativitas Maradona.

Selama karier klubnya, Maradona meraih kesuksesan di klub seperti Barcelona dan Napoli. Di Napoli, dia membantu klub meraih dua gelar Serie A Italia dan meraih status legenda di kota tersebut. Maradona adalah sosok yang menginspirasi dan menjadi harapan bagi banyak penggemar Napoli yang terpinggirkan.

Kehidupan Pribadi dan Kontroversi Di luar lapangan, Maradona memiliki kehidupan yang kontroversial. Dia berjuang melawan kecanduan narkoba dan terlibat dalam masalah hukum. Namun, dia juga dikenal karena keterlibatannya dalam kegiatan amal dan dukungannya kepada masyarakat kurang mampu.

Warisan dan Pengaruh Warisan Maradona sebagai pemain sepak bola yang legendaris tetap hidup hingga hari ini. Gaya bermainnya yang unik, kreativitas dalam mengendalikan bola, dan keberanian untuk menghadapi lawan dengan kecepatan dan keahliannya telah menginspirasi generasi pemain sepak bola muda di seluruh dunia

Ketiga pemain utama Satria Dewa Gatotkaca mengaku takjub dengan kisah pewayangan Nusantara yang mereka pelajari demi mendalami peran masing-masing.

Film adiwira Indonesia yang digarap oleh Hanung Bramantyo tersebut dibintangi oleh Rizky Nazar sebagai Yuda alias Gatotkaca, Omar Daniel sebagai Dananjaya, dan Yasmin Napper sebagai Agni.

"Ternyata ceritanya menarik, dan jujur, tidak pernah kita ketahui sebelumnya. Kompleks banget!," kata Rizky Nazar saat ditemui oleh CNNIndonesia.com usai pemutaran perdana Satria Dewa: Gatotkaca di Epicentrum XXI, Senin (6/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semakin dicari justru semakin menarik nih tapi," tambah Yasmin Napper mengamini perkataan Rizky.

Mereka bertiga mengaku bahwa sebelumnya tak mengetahui hal mendetail tentang kisah pewayangan di Nusantara, baik yang diadaptasi dari India atau pun budaya Jawa.

Oleh karena itu, ketiga pemeran muda ini didampingi oleh para ahli ketika melakukan lokakarya intens untuk mendalami peran krusial yang mereka mainkan di film ini.

"Menariknya, kalau kita ganti gaya bahasa dan istilahnya menjadi lebih modern, banyak hal relevan yang bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari," imbuh Omar Daniel yang memerankan Dananjaya.

"Contohnya adalah bagaimana kejahatan dan kebaikan itu tidak semerta-merta berafiliasi dengan kelompok tertentu, yang mana dalam konteks cerita ini adalah Pandawa dan Kurawa," katanya.

Film Satria Dewa: Gatotkaca akan mengangkat kisah superhero yang diadaptasi melalui literatur pewayangan Nusantara.

Kisah Satria Dewa: Gatotkaca dimulai dari ancaman yang dihadapi oleh Arimbi, Ibu dari Yuda alias Gatotkaca. Ia diserang oleh para pasukan dari keturunan gen Kurawa yang ingin membalaskan dendam atas kekalahan nenek moyang mereka ribuan tahun lalu oleh gen Pandawa.

Para keturunan Kurawa itu mencari Arimbi dan benda pusaka bernama Brajamusti. Dengan mustika tersebut, mereka yakin bisa membalas dendam kepada Pandawa di masa lalu.

Kisah pun berlanjut ketika Yuda (Rizky Nazar) menjadi sosok yang dipilih para Dewa untuk menjadi Gatotkaca, demi menumpas kejahatan di muka bumi yang disebabkan oleh para Kurawa.

Ia akan bersanding dengan Agni (Yasmin Napper), Dananjaya (Omar Daniel) dan rekan-rekan pendukungnya.

Selain ketiga pemeran di atas, Satria Dewa: Gatotkaca juga dibintangi oleh Cecep Arif Rahman, Yayan Ruhian, Edward Akbar, Sigi Wimala, Ali Fikri, Yati Surachman, Jerome Kurnia, Zsazsa Utari, Axel Matthew, Butet Kertaradjasa, Indra Jegel, Rigen, Gilang Bhaskara, Max Metino, Luis Jocom dan Nizam Tazkia.

Film Satria Dewa: Gatotkaca akan tayang di Bioskop 9 Juni 2022.

Mengabdi pada Laomedon, Raja Troya

Selain melayani Admetos, Apollo juga harus mengabdi pada Laomedon, raja Troya, sebagai bagian dari hukuman lainnya. Bersama Poseidon, Apollo diperintahkan untuk membangun tembok pelindung di sekitar kota Troya. Setelah mereka menyelesaikan pekerjaan mereka, Laomedon menolak untuk membayar upah yang telah disepakati. Sebagai balasan, Apollo mengirim wabah ke Troya, sementara Poseidon mengirim monster laut untuk menghancurkan kota tersebut. Kisah ini menunjukkan betapa Apollo tidak segan-segan menghukum mereka yang tidak menepati janji.

%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/Font<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 22 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.3 841.9] /Contents 7 0 R/Group<>/Tabs/S>> endobj 4 0 obj <> stream ÿØÿà JFIF ` ` ÿÛ C !(!0*21/*.-4;[email protected]?]c\RbKSTQÿÛ C''Q6.6QQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQQÿÀ T V" ÿÄ ÿÄ µ } !1AQa"q2�‘¡#B±ÁRÑð$3br‚ %&'()*456789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyzƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚáâãäåæçèéêñòóôõö÷øùúÿÄ ÿÄ µ w !1AQaq"2�B‘¡±Á #3RðbrÑ $4á%ñ&'()*56789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyz‚ƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚâãäåæçèéêòóôõö÷øùúÿÚ ? ó (¢€gµ>ÝckˆÖRDe€b:�žjÞ“73›)ÎÑ7ÿ Ü~ß�é�qéUn­äµ¸x%u8>þõ<×n#·Q'…íç’6*~¢¦6¸Ò’ïÖcþ:øÖ¯Š-·4”c÷w #×~cùSîí]Ý2®U ôÇ9ý)̶ڊϽ—åÝß>ÞÃùâš ÈÃv£ìðÏp³\Ÿ1Sî¡?(÷>´YZݪP¶±ÿ †0ì4˽Añ/y…�6ñ- o&ÞC1SóKÐè£Óß¿·}]gZ7j¶6)¶ 6�ƒïûéYÑ鄈ÏöWDA–i0€«b´RÝŽ’ÑjQ¢¤–1íóÏ}‡ L÷ü8¢¶ ±—}p�á¶wSчJ»e¦k¶’ùÖ°¼l:üëƒõóY1É$N'daÑ”àÖÆ›¨ë² ¶ûî�w®GâßýzÊ|þV.6¿SDÜÝÍŸµÛùR¥XZE8à¦ëÍ3$º ¯Ô„bi~S“½Ž+&´ÐõéGÜÐlœœâ˜zt© SÀcô¦$Q¶ƒjßÓqòŒRíܸdOcÞ„Úx$æ¤fqJö{Õ:ìZl&( ÜøÆ1µAþ¿…`ßj7wí™å%s�ƒ……o etò­fnx'OãÍSºñ�‰}±þz�ÿ áUÓº‰æUÞ͘TU™¯d”çÊ·Aè� þ”WF§8û[Øíy[y[ûÓߦqúV”~(ÔŽÞÜ–8 ¨Ý} ÍbÕ±½G%œàñúkbßQÓ´¥ÿ B…®n;Ï Ú:vqùV3ŒoµÙQo½‹ÞUù]÷¥#sÿ ,Ôtúšr– yäU{u-~éšFU‚<Ú0?ÝÎjiKrmc º®H^Š:`Ô5ö^ç£F¤yR'ÔS Àê(Ácð¤e-ÐP•Ž‹hŽr©A,0O§½BUR2îUäŸj’xncµû]ž`ÞËÔ2úÿ ú¨iÎJ+Ìgö×ؤk{»˜0aùr*ŒÒè—c%'µ”çæD?ïœÿ ,Uïí�7Sµ[mB’@> õN•�¨iÒYáÖkv8I£9Vÿ íN)^ÏFyÓ›kº+ÜERb+„�{2†˜ QQQ]À*k[wº�bB»3É>• (b¨$ÔzÐïÐ »­a-m…Ž’Y" 1áœ÷#Óëü±W44¶²Ñ&¿ºb�ÆI€1ëœ×5m,©cs�£'š¿¬_­ËGmnÇì–ê<ñ»n5‹§´ÌÒ3·¼lèˆ×Ö—r�?xs΀éK¡çQ†fî’3ÐGõü«>ÒäÛxNçka¦œÆ?ý3Ká+ƒ¡$¶‰SŽ:‘ÏòÍg$ùd×CXÕi¤\ðÜ�_ÛÉip~t\cûÉÓôÿ ÏÓu{�y-%ýä*åYAû¤H?Ò³-n$µ¹Žx¾úŒô>Õo\1Kz.àÀŠå€cOB¾A­=æžÌÏ�´ŸT.³g­Í£´ŸæF^Š{¯·ùôª ,‘«*¹ Ü0ì~¢œ“ºDñg1¿U=3Øýj*Ö)¥g©›}PQEB (¢€:RQE Lò1´Š/áÏøœè*].F‹T¶d8>`�8?¡¢Š‡ð¿˜ÖåJqv(±Ú zŒÿ !EbEPEPÿÙ endstream endobj 5 0 obj <> stream xœ­™ipEÇ{7!ìr�R&ŒE#Z ²-0AË Z¢(`•T©_�Rª@<(Q ñ ¹%"`ªø J€B�ˆ!’på>Ø$»Ï>§{²3³= ïËû¿Ù~¿}ÓÝÓÛÓ‹�¶Åê7uawÜ4RWEçu¿YÔkŠþ&C –uˆÚYêÒ礎ý¨#Ô-ŸI ŸH½«[G¨Ï‚WHì1.ûÀ5i¬¢ûÁd!GÁYãòÑf×ÔÀ % £ª²'\Wb´°!¥Ó Ò¹Ú/¿à,Wš¿ÐI‹:õ†ÔÍ ‚&ƒš� [ääiAq�ršVàú0U Ê`å†�¦½g„,8LEoLe㘠+Æ"M‹ØÎe†ù‰x‹9ôRÀÑ2êt¡­XÄ�-%bkˆ!¶' nw Vƒ®8s"U½°¢½ø7ö¿Ñ *àœsyÞ"�1J„:�ûØg‰¯Ah VñÎTÔ9

Mengabdi pada Admetos, Raja Ferai

Sebagai bagian dari hukumannya, Apollo diperintahkan untuk mengabdi sebagai pelayan manusia selama setahun. Ia menghabiskan waktu ini melayani Admetos, raja Ferai di Thessalia. Selama pengabdiannya, Apollo menunjukkan kebaikannya dengan membantu Admetos dalam banyak hal, termasuk membuat ternaknya berkembang pesat dan bahkan memperpanjang hidupnya. Ketika Admetos hampir mati, Apollo berhasil membujuk para Moirai, dewi takdir, untuk memberi Admetos kesempatan hidup lebih lama, selama ada orang yang bersedia menggantikan hidupnya.

Kisah Cinta Apollo dan Daphne

Apollo, meskipun dikenal sebagai dewa yang tampan dan gagah, sering kali mengalami nasib buruk dalam urusan cinta. Salah satu kisah cintanya yang paling terkenal adalah tentang Apollo dan Daphne. Apollo jatuh cinta pada Daphne, seorang nimfa, setelah terkena panah Eros (dewa cinta), tetapi Daphne tidak membalas perasaan Apollo.

Dalam upayanya melarikan diri dari Apollo, Daphne meminta bantuan ayahnya, dewa sungai Peneus, yang kemudian mengubahnya menjadi pohon laurel. Apollo, yang patah hati, memutuskan untuk menghormati Daphne dengan menjadikan daun laurel sebagai simbol kehormatan dan kemenangan. Sejak itu, mahkota laurel menjadi lambang kemenangan dalam banyak kompetisi di Yunani kuno, khususnya di Pythian Games, festival yang diadakan untuk menghormati Apollo.

Meskipun Apollo adalah dewa yang penuh kebijaksanaan dan keindahan, ia juga pernah dihukum oleh Zeus karena terlibat dalam pemberontakan bersama beberapa dewa lainnya melawan penguasa Olympus.

Dewa Matahari dan Cahaya

Apollo sering diidentifikasi sebagai dewa matahari, meskipun Helios adalah dewa utama yang mengendarai kereta matahari melintasi langit. Seiring berjalannya waktu, Apollo mulai dianggap sebagai personifikasi cahaya, yang tidak hanya secara fisik menerangi dunia, tetapi juga membawa kebenaran, kebijaksanaan, dan kesucian. Apollo adalah simbol dari kekuatan yang menerangi baik tubuh maupun jiwa manusia, dengan perannya sebagai pembawa cahaya sejati dalam kehidupan.

Salah satu aspek paling penting dari Apollo adalah perannya sebagai dewa ramalan. Kuil Apollo di Delphi adalah salah satu tempat suci paling terkenal dalam dunia Yunani kuno. Di sana, seorang pendeta wanita yang dikenal sebagai Pythia akan menyampaikan ramalan dari Apollo kepada para pemohon yang datang dari berbagai penjuru Yunani untuk mencari jawaban atas pertanyaan mereka.

Orakel di Delphi menjadi pusat spiritual dan intelektual yang sangat penting, di mana keputusan-keputusan besar, baik politik maupun pribadi, sering kali didasarkan pada petunjuk yang diberikan oleh Apollo melalui Pythia.

Apollo dan Kontes Musik

Sebagai dewa musik, Apollo sangat bangga dengan keterampilannya bermain lira, instrumen musik yang ia pelajari dari Hermes. Banyak kisah yang menceritakan tentang Apollo terlibat dalam kontes musik dengan musisi lain, baik dewa maupun makhluk fana. Namun, keangkuhannya dalam seni sering kali memicu konflik.

Salah satu kontes musik terkenal yang melibatkan Apollo adalah pertandingannya dengan Marsias, seorang satir yang menemukan alat musik aulos (seruling ganda). Marsias, yang percaya bahwa ia lebih baik daripada Apollo, menantang dewa tersebut dalam kontes musik. Para Muses dipilih sebagai juri untuk menentukan pemenang.

Keduanya bermain sangat baik, tetapi pada akhirnya Apollo mengalahkan Marsias dengan memainkan lira dan menyanyikan lagu yang indah. Sebagai hukuman atas keangkuhan Marsias, Apollo menguliti Marsias hidup-hidup, sebuah tindakan yang menunjukkan sisi gelap dari karakter Apollo.

Dalam kisah lain, Apollo bersaing dengan Pan, dewa alam liar dan penggembala, dalam kontes musik. Pan memainkan serulingnya, sementara Apollo memainkan lira. Raja Midas, yang hadir sebagai salah satu juri, lebih menyukai musik Pan. Karena tersinggung dengan penilaian Midas, Apollo mengutuknya dengan telinga keledai sebagai hukuman. Kisah ini menegaskan dominasi Apollo sebagai dewa musik sekaligus memperlihatkan sifat pendendamnya.